Pertanyaan teman saya menggeletik hati untuk memberikan jawaban yang nyeleneh.
Berawal dari percakapan di bangku depan rumah yang ngalor ngidul dari masalah kehidupan
sosial di warnet, masalah cewe, sampai pada waktunya ketika teman saya melihat keluar
memandangi tanaman terlontar pertanyaan " kalo gw punya rumah nanti nanem pohon apa
enggak ya bon?" . Tak sampai setengah detik saya langsung menjawab " harusnya tanaman yang
nanya gitu sama lo mon" dan dia bertanya lagi " duluan hewan atau tanaman?". Saya menjawab
seketika " bukan masalah duluan mana mon, "gw pengen lw fokus sama rumah dan taneman".
ooh "jadi intinya duluan mana taneman atau pohon?" balas saya " tanaman lah, harusnya bukan
taneman yang dipotong sama orang buat bikin bangunan , tapi tanaman yang motong rumah
yang udah motong sodara sodaranya buat berdirinya sebuah rumah". Dia cuman tertawa
merasa konyol tentang omongan saya, dia bilang mana bisa bon tanaman motong rumah ada
juga orang rumah yang motong tanaman hahahaha...Tapi lw ngerti maksud gw kan mon , kata
saya memastikan, ia gw ngerti . Oh brarti kata2 gw yang masih salah, jadi gmn yang benar mon
tanya saya, teman saya cmn terdiam tak memberikan solusi.Teman saya tampak memahami
maksud saya, lalu saya bilang " manusia sifatnya merusak mon, gw setuju sama konsep go geen,
apa yang bisa gw lakukan ya biar hijau? gw pengennya nanem pohon secara banyak jadinya
nyaman kan?,harusnya gedung2 besar yang ada di jalan protokol itu bukan dikelilingi beton, tapi
dikelilingi oleh tumbuhan merambat, jadi lebih fresh, bayangin klo di dunia itu semua gedung
dikelilingi seperti bayangan gw tadi pasti bakal lebih enak. Teman saya hanya terdiam karena
blom membayangi maksud saya, atau juga berpikir saya konyol skali, atau bertanya mungkin
kenapa saya berkata seperti ini. Dia bilang btr mon kasih gw 10 - 20 menit lagi... mungkin
maksudnya mo tidur.. saya tinggalkan dia dan mulai ke ruangan tengah untuk menulis seperti
yang saya tulis skarang... hmm tanaman pemotong rumah ..
Berawal dari percakapan di bangku depan rumah yang ngalor ngidul dari masalah kehidupan
sosial di warnet, masalah cewe, sampai pada waktunya ketika teman saya melihat keluar
memandangi tanaman terlontar pertanyaan " kalo gw punya rumah nanti nanem pohon apa
enggak ya bon?" . Tak sampai setengah detik saya langsung menjawab " harusnya tanaman yang
nanya gitu sama lo mon" dan dia bertanya lagi " duluan hewan atau tanaman?". Saya menjawab
seketika " bukan masalah duluan mana mon, "gw pengen lw fokus sama rumah dan taneman".
ooh "jadi intinya duluan mana taneman atau pohon?" balas saya " tanaman lah, harusnya bukan
taneman yang dipotong sama orang buat bikin bangunan , tapi tanaman yang motong rumah
yang udah motong sodara sodaranya buat berdirinya sebuah rumah". Dia cuman tertawa
merasa konyol tentang omongan saya, dia bilang mana bisa bon tanaman motong rumah ada
juga orang rumah yang motong tanaman hahahaha...Tapi lw ngerti maksud gw kan mon , kata
saya memastikan, ia gw ngerti . Oh brarti kata2 gw yang masih salah, jadi gmn yang benar mon
tanya saya, teman saya cmn terdiam tak memberikan solusi.Teman saya tampak memahami
maksud saya, lalu saya bilang " manusia sifatnya merusak mon, gw setuju sama konsep go geen,
apa yang bisa gw lakukan ya biar hijau? gw pengennya nanem pohon secara banyak jadinya
nyaman kan?,harusnya gedung2 besar yang ada di jalan protokol itu bukan dikelilingi beton, tapi
dikelilingi oleh tumbuhan merambat, jadi lebih fresh, bayangin klo di dunia itu semua gedung
dikelilingi seperti bayangan gw tadi pasti bakal lebih enak. Teman saya hanya terdiam karena
blom membayangi maksud saya, atau juga berpikir saya konyol skali, atau bertanya mungkin
kenapa saya berkata seperti ini. Dia bilang btr mon kasih gw 10 - 20 menit lagi... mungkin
maksudnya mo tidur.. saya tinggalkan dia dan mulai ke ruangan tengah untuk menulis seperti
yang saya tulis skarang... hmm tanaman pemotong rumah ..