Jakarta, RMOL.Serangan massa ke jemaat Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Pondok Timur Indah (PTI), Bekasi, Jawa Barat, pimpinan Pdt. Luspida Simanjuntak pada Minggu (1/8), dikabarkan akan berulang lagi di kebaktian Minggu selanjutnya.
Ketua Umum Forum Komunikasi Kristiani Jakarta (FKKJ) Theophilus Bela, dalam pernyataannya ke Rakyat Merdeka Online, menyeritakan, dari pembicaraaannya dengan Pdt Luspida, massa yang beringas dan menyerang jemaaat, seperti yang sudah-sudah, tidak ditindak oleh aparat kemanan. Bahkan, Pendeta perempuan itu mengakui ada tindak kekerasan termasuk kepada dirinya, berupa tamparan di pipi kanan yang mengakibatkan memar, dalam serangan hari Minggu lalu.
"Ada banyak sekali massa beringas yang datang berdemonstrasi saat kebaktian di gereja HKBP Pondok Timur di Desa Ciketing hari Minggu kemarin itu . Juga ada banyak polisi dan aparat keamanan berada dilokasi namun karena kurang waspada maka ada yang sempat lolos sampai menginjak-nginjak para anggota gereja yang sedang mengadakan kebaktian hari Minggu pagi itu . Hal ini dapat dilihat dengan jelas sekali di video yang telah direkam oleh seorang warga gereja," ujar Theophilus.
Sejak awal Maret, gereja HKBP Pondok Timur Indah telah disegel oleh Pemkot Bekasi dengan alasan tidak ada ijin bangunan. Gereja tersebut tidak bisa dimanfaatkan sebagai rumah ibadah. Jemaat akhirnya pindah beribadah di lahan kosong milik HKBP Pondok Timur Indah di Desa Ciketing, Bekasi, namun tetap saja mereka diganggu beribadah.
Menjelang kebaktian hari Minggu lusa (8/8), jemaat HKBP dilanda kekhawatiran dan ketakutan akan peristiwa yang sama. Menurut informasi yang jemaat kumpulkan di lapangan, bakal ada serangan massa yang sama dan lebih banyak, datang menyerang jemaat HKBP Pondok Timur di Desa Ciketing seperti kejadian Minggu lalu.
"Kali ini pimpinan massa akan mengerahkan banyak sekali massa untuk menyerang gereja. Massa akan datang pukul 7.30 pagi dan akan berusaha menghadang para warga gereja yang akan datang menghadiri kebaktian hari Minggu," kata Sekjen Indonesian Committee on Religion and Peace ini.
Sebelumnya, berbagai upaya untuk mencari perlindungan sudah dilakukan jemaat. Puluhan orang jemaat gereja HKBP Pondok Timur Indah (PTI) Bekasi, Jawa Barat, mendatangi Bareskrim Mabes Polri pada Kamis (22/7) untuk melaporkan tindakan penyegelan dan pelarangan beribadah yang dilakukan sekelompok orang dari Ormas tertentu.
Jemaat HKBP PTI yang memiliki anggota sebanyak 1500 orang, sudah beribadah di lokasi gereja selama 20 tahun. Namun belakangan, masyarakat terutama Ormas tertentu menolak keberadaan mereka. [ald]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar